Jenis Jenis Freon Serta Penjelasan Dampak Baik Buruknya Untuk Lingkungan
Ada beberapa jenis freon yang bisa digunakan untuk Ac mobil.
Kali ini saya akan mendeskripsikan beberapa jenis freon. Freon sendiri pun merupakan zat cair yang bertugas menyerap zat panas latent pada sistem AC melalui evaporator.
Nah, pada sistem Ac refrigerant atau pendingin harus memiliki beberapa syarat yaitu :
1. Mampu bertahan pada tekanan tinggi
2. Mempunyai titik beku yang rendah
3. Tidak merusak komponen
4. Mampu menyerap latent heat
5. Mampu menguap pada tekanan tinggi
1. R-22 (chloro difluoro methane)
R-22 ini dibuat pada tahun 90an dan masuk dalam kategori HCFC atau kependekan dari Hidrochloro fluoro carbon, refrigerant ini jika digunakan dapat menyebabkan ozon tapi tidak parah jika dibandingkan dengan R-12. R-22 ini sangat populer karena banyak digunakan untuk sistem pendingin ruang kecil salah satunya yaitu sistem pendingin mobil.
Karakteristik R-22
R-12 merupakan freon yang masuk dalam kategori chloro floro carbon Atau CFC dan bahan penyusun utama zat ini ialah ethane dan methane yang tersusun dari fluor, chlor, dan carbon pada komposisinya. Nah, chlor itu merupakan zat yang bila terus digunakan akan berdampak pada penipisan pada lapisan ozon dan itulah mengapa refrigerant ini tidak dipakai lagi, karena penggunaannya dapat membahayakan bumi. Dulu pada tahun 80-90 freon ini banyak diaplikasikan pada sistem pendingin mobil, karena tekanan kerja dan suhu pada freon lebih rendah, harga nya pun relatif lebih murah. Saat dilakukan penelitian dan ternyata zat chlor pada refrigerant ini membahayakan bumi, akhirnya gas ini dilarang untuk digunakan sebagai refrigerant.
R-12 memiliki karakteristik;
3. R-134a (tetrafluoro ethane)
R-134a merupakan refrigerant HFC (Hydrofluoro carbon) yang umum digunakan sebagai refrigerant pada sistem pendingin mobil. Refrigerant ini tidak mengandung unsur chloro sehingga R-134a aman tidak merusak lapisan ozon. Sehingga banyak perusahaan otomotif menjadikan R-134a sebagai refrigerant standar.
Karakteristik R-134a
Penggunaan R-134a tidak dapat digabungkan dengan R-12 ataupun R-22. Karena keduanya memiliki struktur serta karakter yang berbeda sehingga, komponen sistem AC R-134a dibuat dengan bahan yang berbeda dengan sistem AC CFC. Namun R-134a masih memiliki GWP yang tinggi. Sehingga, R-134a bisa memicu pemanasan global.
4. Hydrocarbon
Hydrocarbon merupakan refrigerant yang terbuat dari bahan alami hidrogen dan karbon. Penggunaan refrigerant sintetis menyebabkan dampak negatif dari mulai penipisan ozon sampai pemanasan global. Apabila diteruskan keadaan bumi pasti semakin parah. HC digunakan untuk mengganti refrigerant sintetis. Selain tidak merusak ozon, HC memiliki tingkat GWP yang kecil sehingga dapat mencegah terjadinya pemanasan globah yang lebih parah.
HC memiliki karakter yang hampir sama dengan refrigerant sintetis. Namun HC merupakan zat yang mudah terbakar. Sehingga perlu peralatan khusus untuk mendukung HC sebagai refrigerant.
Kali ini saya akan mendeskripsikan beberapa jenis freon. Freon sendiri pun merupakan zat cair yang bertugas menyerap zat panas latent pada sistem AC melalui evaporator.
Nah, pada sistem Ac refrigerant atau pendingin harus memiliki beberapa syarat yaitu :
1. Mampu bertahan pada tekanan tinggi
2. Mempunyai titik beku yang rendah
3. Tidak merusak komponen
4. Mampu menyerap latent heat
5. Mampu menguap pada tekanan tinggi
1. R-22 (chloro difluoro methane)
R-22 ini dibuat pada tahun 90an dan masuk dalam kategori HCFC atau kependekan dari Hidrochloro fluoro carbon, refrigerant ini jika digunakan dapat menyebabkan ozon tapi tidak parah jika dibandingkan dengan R-12. R-22 ini sangat populer karena banyak digunakan untuk sistem pendingin ruang kecil salah satunya yaitu sistem pendingin mobil.
Karakteristik R-22
- Tekanan kondensasi 158,2 psi pada suhu 30C
- Tidak korosif terhadap logam
- Titik didih 40,8oC pada 1 atm
- Mempunyai kemampuan menyerap air yang baik.
- Mempunyai kemampuan dielektrik yang besar
R-12 merupakan freon yang masuk dalam kategori chloro floro carbon Atau CFC dan bahan penyusun utama zat ini ialah ethane dan methane yang tersusun dari fluor, chlor, dan carbon pada komposisinya. Nah, chlor itu merupakan zat yang bila terus digunakan akan berdampak pada penipisan pada lapisan ozon dan itulah mengapa refrigerant ini tidak dipakai lagi, karena penggunaannya dapat membahayakan bumi. Dulu pada tahun 80-90 freon ini banyak diaplikasikan pada sistem pendingin mobil, karena tekanan kerja dan suhu pada freon lebih rendah, harga nya pun relatif lebih murah. Saat dilakukan penelitian dan ternyata zat chlor pada refrigerant ini membahayakan bumi, akhirnya gas ini dilarang untuk digunakan sebagai refrigerant.
R-12 memiliki karakteristik;
- Titik didih 29,8 oC pada tekanan 1 atm.
- Tekanan penguapan 11,8 psig pada 15oC
- Tekanan kondensasi 93,3 psig pada 30oC
- Tidak berwarna
- Tidak korosif, tidak terbakar dan tidak beracun.
- Stabil pada suhu rendah maupun tinggi.
- Mempunyai kemampuan dielektrik yang tinggi
3. R-134a (tetrafluoro ethane)
R-134a merupakan refrigerant HFC (Hydrofluoro carbon) yang umum digunakan sebagai refrigerant pada sistem pendingin mobil. Refrigerant ini tidak mengandung unsur chloro sehingga R-134a aman tidak merusak lapisan ozon. Sehingga banyak perusahaan otomotif menjadikan R-134a sebagai refrigerant standar.
Karakteristik R-134a
- Titik didih 26,1oC pada tekanan 1 atm
- Tekanan penguapan 668 Kpa pada suhu 25oC
- Suhu kritis 101oC
- Tekanan kritis 4060 Kpa
- Tidak menyebabkan korosi
- Memiliki struktur kimia yang stabil
- Memiliki kemampuan dielektrik yang tinggi
Penggunaan R-134a tidak dapat digabungkan dengan R-12 ataupun R-22. Karena keduanya memiliki struktur serta karakter yang berbeda sehingga, komponen sistem AC R-134a dibuat dengan bahan yang berbeda dengan sistem AC CFC. Namun R-134a masih memiliki GWP yang tinggi. Sehingga, R-134a bisa memicu pemanasan global.
4. Hydrocarbon
Hydrocarbon merupakan refrigerant yang terbuat dari bahan alami hidrogen dan karbon. Penggunaan refrigerant sintetis menyebabkan dampak negatif dari mulai penipisan ozon sampai pemanasan global. Apabila diteruskan keadaan bumi pasti semakin parah. HC digunakan untuk mengganti refrigerant sintetis. Selain tidak merusak ozon, HC memiliki tingkat GWP yang kecil sehingga dapat mencegah terjadinya pemanasan globah yang lebih parah.
HC memiliki karakter yang hampir sama dengan refrigerant sintetis. Namun HC merupakan zat yang mudah terbakar. Sehingga perlu peralatan khusus untuk mendukung HC sebagai refrigerant.
0 Response to "Jenis Jenis Freon Serta Penjelasan Dampak Baik Buruknya Untuk Lingkungan"
Post a Comment